Friday, March 5, 2010

Review: Slank - Anthem For The Broken Hearted

Sejak resign dari radio Mustang di tahun 2004, pengetahuan musik saya jadi sangat tidak update, karena kesempatan untuk mendengar radio hanya ketika di mobil. Ditambah lagi radio yang sering saya dengar adalah radio yang sering memutarkan lagu lama, lengkaplah sudah :D. Jadi kalau ada teman yang nanya, udah denger album A? tau artis baru yg B? kemungkinan besar jawaban saya adalah tidak .

Tapi ada sebuah album yang sengaja saya cari untuk didengarkan ketika album itu baru dirilis, yaitu album Slank yang direkam di Amerika, Anthem for The Broken Hearted. Kenapa album ini sangat spesial untuk dicari? Karena Slank adalah kelompok musk yang menyertai masa ABG saya di tahun 90an, albumnya semua saya beli dari Suit2 hehe sampe album Lagi Sedih. Kenapa Cuma sampe album Lagi Sedih? Karena setelah itu saya merasa sudah tidak ABG lagi, hehe.

Album Anthem For The Broken Hearted secara rekaman dan musikalitas patut diacungi jempol. Menurut saya album ini adalah album dengan penggarapan sound rekaman terbaik dari semua album slank yang pernah saya dengar. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, alat rekaman yang ada di Indonesia kalah bagus dibanding dengan yang ada di Amrik, atau soundman yang menggarap rekaman di Indonesia masih kalah kelas dibanding soundman Amrik. Either way, rekaman album ini sangat rapi. Salah satu teman saya pernah berkomentar, “Ini Slank? Ko’ jadi bagus gini musiknya?” hehe.

Kekurangan yang sangat mengganggu di album ini adalah bahasa. Mungkin sudah banyak yang tahu kalau Kaka tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Hal ini ditambah dengan pemilihan kata-kata pengganti lirik bahasa Indonesia ke Inggris yang kurang tepat. Tidak perlu lah dibahas di bagian mana yang tidak pas (lafal atau bahasanya) karena saya bukan orang yang tepat untuk itu. Tapi kesalahan itu sangat mengganggu saya sebagai salah satu mantan slankers dan penikmat musik berbagai genre.

Teman saya ada yang berkomentar “Duh malu maluin aja nih, bahasa masih kacrut mau go internasional, mending les bahasa inggris aja dulu.”

Kekurangan di pemilihan beberapa kata-kata yang tidak tepat sangat disayangkan, karena Ridho sang gitaris pernah sekolah di Hollywood.

Buat penggemar berat Slank, album ini masih layak untuk dikoleksi. Semoga Slank bisa sukses di Internasional.

No comments:

Post a Comment

 
Business Logo design

Hit Counter