Tuesday, April 27, 2010

Music Director bagi Musisi

Secara harafiah, music director berarti orang yang mengatur musik. Profesi ini sangat awam dan menjadi krusial di sebuah radio station. Tapi di industri rekaman? Apakah peran MD ini juga termasuk krusial? Seharusnya sih iya.

Apabila diperhatikan, di bagian belakang dari suatu sampul album akan tertulis music director dari album tersebut (walaupun tidak selalu ada). Tapi setelah saya terlibat di dunia rekaman, ternyata sang direktur musik disini tugasnya lebih condong kepada pengatur suara atau soundman. Dia yang menentukan instrumen mana yang lebih 'di depan' dan mana yang bisa 'di belakang aja'. Instrumen mana yang terdengar fals dll, sehingga hasil akhir dari rekaman tersebut menjadi 'lebih layak didengar'. Menurut saya, orang yang mengatur hal-hal tersebut jangan disebut music director. Karena music director seharusnya kan yang 'mengatur' musik.

Dalam pembuatan sebuah lagu atau album, music director seharusnya terlibat sejak di studio latihan atau dalam proses kreatif pembuatan lagu. Dia bisa jadi tidak bisa memainkan alat musik secara fasih, tapi dia haruslah seorang yang mengerti jenis musik yang biasanya diterima pasar. Bukankah tujuan industri rekaman adalah untuk menghasilkan lagu yang laku di pasaran? Kalau tidak mau membuat lagu yang laku di pasaran, silakan maen musik sendiri aja di kamar :D

Menurut saya, dalam proses kreatif pembuatan lagu, pertama komposer/pencipta lagu memperdengarkan notasi lagu baru yang diciptakan pada sang music director, selanjutnya music director akan memberikan pendapatnya mengenai lagu tersebut. Apakah notasinya bisa diterima orang banyak? Aransemen musik seperti apa yang kira-kira cocok dengan lagu tersebut? Apakah lebih baik slow beat, medium beat, cenderung disko, rock dll. Aranger dan komposer akan 'menjahit' ulang lagu tersebut, membuat versi baru dan kembali diperdengarkan bersama. Apakah sudah bagus dan siap bersaing di pasaran melawan para jawara musik yang sedang berjaya? Kalau belum, jangan sekali-kali berani untuk masuk ke studio rekaman dan merekam lagu itu. Karena sama saja dengan buang duit.

Setelah masuk ke studio rekaman, sang music director yang akan menjadi wasit terakhir, apakah lagu yang direkam sudah oke atau belum. Kalau belum ya silakan dirombak lagi :p

Masalah yang sering terjadi adalah, komposer dan aranger lagu memiliki ego yang sangat besar, sehingga mata mereka seakan 'dibutakan' dari kekurangan musik yang mereka buat. Biasanya mereka akan bilang "Alah, tau apa lu soal musik?"

Seandainya pattern kreatif pembuatan musik yang melibatkan music director ini dilakukan oleh semua musisi, saya yakin industri musik kita tidak akan terlalu banyak menghasilkan karya yang tidak laku di pasaran seperti sekarang ini. Dengan syarat sang music director memiliki kredibilitas yang cukup ya.

Sunguh sayang apabila suatu hasil kreativitas yang sudah dikerjakan siang malam ternyata hanya menjadi proyek 'buang duit'.
 
Business Logo design

Hit Counter